Dugaan Besarnya Tekanan Politik, Ketum Lembaga Adat Petalangan Pilih  Mundur

Dugaan Besarnya Tekanan Politik, Ketum Lembaga Adat Petalangan  Pilih  Mundur
Surat pengunduran diri Ketua Umum Lembaga Adat Petalangan yang diterima redaksi.

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM)-  Dugaan besar disebabkan tekanan politik serta tidak seiring jalan dengan jajaran pengurus, Ketua Umum Lembaga Adat Petalangan (Ketum LAP) resmi Mundur. 

Surat penyataan mundurnya Ketum LAP ditandatangani di atas materai 10.000 tertanggal 8 November 2021 dan ditembuskan kepada DYAM Sultan Pelalawan X, Bupati Pelalawan,Ketua DPRD Pelalawan serta Forkompinda dan LAM RIAU, LAM Pelalawan.

Mantan Ketua LAP masa khidmat 2017-2022 Nasrullah Spd.i, kepada media ini, Sabtu (13 November 2021) mengakui bahwa dirinya mundur dari Ketum LAP.

"Ya, saya resmi mengundurkan diri. Jalan ini, saya tempuh setelah mertimbangkan dengan sangat dalam sesuatu bidal orang tua kita. "Kalau lah Saiyo betukar sobuik, kalau lah seiring bersimpangan jalan, maka dari itu senantiasa mengharapkan Rahmad dan ridho Allah SWT dan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta beristifar kepada Allah SWT dan berserah diri kepada Nya," ucap Nasrullah Spd.i, dengan logat kampung.

Dan sambungnya lagi, menyatakan kembali dengan petata-petiti adat yakni, ''Antau  jauh taualang le, atau dokek tak takanonoan le, ponek nak bonti potang nak bemalam. Dalam artian menyatakan berhenti mengundurkan diri dari jabatan yang di amanahkan kepada saya sebagai ketua umum lembaga adat petalangan. Masa Khidmat 2017-2022 dan serta menyatakan menarik dan melepaskan diri hubungan organisasi antara Kepenghuluan Besar Langgam dengan Lembaga Adat Petalangan sejak ditandatanganinya surat pernyataan,'' ungkap dia.

Saat ditanya media, apakah beliau mundur didesak dengan kekuatan politik, dia enggan berkomentar.

"Abang tahu lah zaman sekarang," jawabnya singkat.

Di lapangan, informasi yang beredar dikalangan masyarakat adat,  keputusan mundur tersebut tak terlepas dari tekanan politik.(R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index